Rabu, 16 Oktober 2019

KEISTIMEWAAN BULAN RAJAB


Bulan Rajab

httpwww.soffah.net
Image result for rojab
Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Alloh SWT, karena didalamnya ada banyak keutamaan dan keistimewaan . Allah swt menciptakan 12 bulan dalam satu tahun . Ada 4 bulan yang dimuliakan yang diantaranya 3 bulan berturut-turut yaitu bulan Dzulqodah,Dzulhijah,Muharram dan satu lagi yaitu bulan Rajab.
Keistimewaan dalam bulan rajab salah satunya ketika membuat sesuatu kebaikan akan berbeda dari bulan yang lain, Karena bulan tersebut memilki kemuliaan,yaitu ISRA MI’RAJ -(Perjalanan Malam).

Ada Hadits yang mengatakan, Barangsiapa yang puasa di bulan Rajab, maka oleh Alloh akan di jauhkan dari api neraka.
Hukum ketika seseorang melakukan puasa di bulan Rajab adalah SUNNAH.
Perbedaan antara bulan Rajab, Sya’ban, Ramadhan.Bulan Rajab bisa juga disebut sebagai bulan pembersih menjelang Sya’ban.Bulan Sya’ban disebut juga  bulan persiapan untuk menjelang Ramadhan. Sedangkan bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan pembakar dosa dunia.
Ada juga hal yang harus ditingkatkan dibulan Rajab. Pertama, bertaqwa kepada Allah swt.Kedua yaitu, saling bersilaturrahmi sesama manusia.
Narasumber: Ustadz Gunawan
Wartawan : Nina Karlina
Penulis : Soni Samba.

Selasa, 01 Oktober 2019

HUKUM MEMPERINGATI TAHUN BARU ISLAM



OLEH : Ustd. Gunawan


Tahun baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW. Dari Kota Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharam tahun baru bagi kalender Hijriyah. Namun tahun Hijriyah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah itu di ambil sebagai awal perhitungan bagi kalender Hijriyah.
Maka dari itu, umat Islam terutama di Indonesia kerap kali diadakan perayaan untuk menyambut kedatangan tahun baru Islam. Apa sih hukum merayakan tahun baru Islam? ada beberapa hukum yang menjelaskan tentang perayaan tahun baru Islam ini, bisa menjadi wajib, haram dan mubah.

Berikut ini pemaparan mengenai hukum-hukum tersebut :
a)      Wajib   : Jika di suatu daerah sudah lupa akan masalah agama;
b)      Haram : Jika dalam perayaan tertsebut dipakai untuk hura-hura;
c)      Mubah : Jika dalam perayaan tersebut tidak mendatangkan keburukan (madharat).

Sebenarnya pada zaman Rasulullah tidak di lakukan perayaan-perayaan seperti pada zaman sekarang. Perayaan ini mulai ada sejak kepemimpinan Umar bin Khatab, maka hal tersebut di lakukan sesudah Rasulullah SAW wafat. Maka ada juga sebagian yang berpendapat bahwa merayakan tahun baru islam itu adalah bid’ah. Bid’ah yaitu sesuatu yang dilakukan tanpa ada contoh dari Rasulullah SAW. Bid’ah terbagi menjadi 2 yaitu

1)      Bid’ah hasanah  : Apabila perayaan yang dilakukan mendatangkan kebaikan atau manfaat
2)      Bid’ah dholalah : Apabila perayaan yang dilakukan tidak mendatangkan manfaat. (*)



CINTA YANG BELUM PERNAH KU RASAKAN


Karya : Ayu Siti   Qona’ah (XI TKJ 1)

Pemeran utama  : Syira, Syalman

Tokoh                 : Suster, Kedua orangtua Syira, dan Kedua orangtua Syalman


        Suatu hari ada seorang perempuan yang bernama syira. Syira adalah perempuan yang sangat baik, dermawan, dan sangat berbakti kepada orangtua nya. Syira dia belum pernah berpacaran meskipun  dia sudah berusia 20thn karena dia sangat yakin bahwa jodoh ada ditangan Allah SWT. Syira pun melanjutkan belajarnya sampai tuntas dan menjadi seorang dokter. Karena menjadi seorang dokter adalah cita-cita nya sewaktu kecil, selain cita-citanya ia pun ingin membantu orang yang sakit dengan memberikan harga yang tidak membebankan pasien yang kurang mampu. Suatu saat Syira selesai dengan kuliah nya ia pun membuka klinik dengan uang hasil tabungnya dari awal masuk kuliah. Ia sudah banyak membatu orang yang sakit, dengan harga yang lumayan murah dengan begitu kliniknya selalu ramai dan penanganannya pun baik dan sangat ramah dan penuh perhatian. Suatu saat Syira memeriksa pasien seorang pria yang bernama Syalman, dia tidak tahu bahwa syalman adalah jodohnya untuk masa depan nya ia memeriksa syalman dengan baik dan perhatian karena sifat syira yang emang baik kepada orang lain. Dengan begitu hati syalman merasa bahwa dokter yang merawat ia sakit adalah orang yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Ia pun langsung bekerja keras untuk mempunyai perusahaan sendiri, ia selalu berusaha dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu dengan berbagai kesibukannya. Ia selalu menyempatkan waktunya untuk beribadah. Setelah itu syalman sudah merasa bahwa dirinya sudah mampu untuk menikahi syira dan untuk menafkahinya. Suatu saat, syalman kembali berkunjung ke kliniknya syira, dengan begitu syalman berbicara.
Syalman: “Assalamualaikum... Apa ada dokter syiranya?” (ia berbicara pada suster yang berada di klinik tersebut).
Suster: “Tunggu yah mas, saya panggilkan dulu dokter syira nya. silahkan duduk dulu.” 
Suster: “Dok, itu ada tamu yang mencari dokter” dokter syira pun beranjak dari tempat duduk nya dan menemui tamu tersebut.
Dokter syira: “Assalamu’alaikum… apa ada yang bisa saya bantu?”
Syalman: “Wa’alaikumsalam…saya disini ingin berbicara dengan anda dok, dokter masih tahu saya?”
Dokter Syira: “Saya masih ingat anda, anda adalah pasien saya yang waktu itu mengalami luka yang lumayan parah dari tikaman penjahat ya kan? dan nama mu Syalman kan?”
Syalman: “Ia dok, nama saya Syalman dan saya kesini ingin menyampaikan sesuatu yang saya rasakan adalah perasaan saya terhadap bu dokter, saya ingin ibu dokter menjadi pendaping hidup saya, sampai maut memanggil saya.”
Dokter Syira pun kaget mendengar perkataan dari Syalman pasien nya dulu yang mengalami luka tikaman yang cukup parah. Ia pun langsung berkata dengan spontanya.
Dokter Syira: “Kamu harus mendatangi dulu kedua orangtua ku karena aku tidak ingin pacaran, yang aku inginkan hanyalah Ta’aruf .”
Syalman: “Oh begitu, sekarang kamu antar aku kerumah orangtua mu.” (Syira pun langsung bergegas untuk mengantarnya ke rumah orang tua nya).
Dokter Syira pun bertanya kepada Syalman, alasan kenapa Syalman memilih dokter Syira untuk mendampingi hidup nya. Syalman pun memberikan alasanya.
Syalman: “karena waktu kamu merawat aku, waktu aku sakit memiliki pandangan yang berbeda dari orang lain, bahwa kamu bisa merawat aku dan bisa menerima aku apa adanya, keadaan apapun yang aku miliki dengan begitu aku sangat ingin menjadikan mu pendamping hidupku.”
Syira pun mendengarkan alasan apa yang Syalman katakan, ia pun sangat percaya bahwa jodohnya ini adalah pemberian dari Allah SWT. Ia pun mempertemukan Syalman pada  keluarganya dan keluarga Syira menyetujui apa yang Syalman katakan dan mengadakan pertemuan antara keluarga dari Syalman dan Syira untuk mempersetujui surat-surat yang harus di persetujui dan tanggal pernikahanya di tentukan. Dan akhirnya, Syalman dan Syira pun menikah dan terjadilah cinta yang tak pernah dirasakannya dan sekarang terasakan olehnya bahwa cinta itu tidak ada yang tahu dari mana asalnya dan cinta itu tulus dari hati. (*)