Karya
: Ayu Siti Qona’ah (XI TKJ 1)
Pemeran utama : Syira, Syalman
Tokoh :
Suster, Kedua orangtua Syira, dan Kedua orangtua Syalman
Suatu
hari ada seorang perempuan yang bernama syira. Syira adalah perempuan yang
sangat baik, dermawan, dan sangat berbakti kepada orangtua nya. Syira dia belum
pernah berpacaran meskipun dia sudah
berusia 20thn karena dia sangat yakin bahwa jodoh ada ditangan Allah
SWT. Syira pun melanjutkan belajarnya sampai tuntas dan menjadi seorang dokter.
Karena menjadi seorang dokter adalah cita-cita nya sewaktu kecil, selain
cita-citanya ia pun ingin membantu orang yang sakit dengan memberikan harga
yang tidak membebankan pasien yang kurang mampu. Suatu saat Syira selesai dengan
kuliah nya ia pun membuka klinik dengan uang hasil tabungnya dari awal masuk
kuliah. Ia sudah banyak membatu orang yang sakit, dengan harga yang lumayan
murah dengan begitu kliniknya selalu ramai dan penanganannya pun baik dan
sangat ramah dan penuh perhatian. Suatu saat Syira memeriksa pasien seorang
pria yang bernama Syalman, dia tidak tahu bahwa syalman adalah jodohnya untuk
masa depan nya ia memeriksa syalman dengan baik dan perhatian karena sifat
syira yang emang baik kepada orang lain. Dengan begitu hati syalman merasa
bahwa dokter yang merawat ia sakit adalah orang yang pantas untuk menjadi
pendampingnya. Ia pun langsung bekerja keras untuk mempunyai perusahaan
sendiri, ia selalu berusaha dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu
dengan berbagai kesibukannya. Ia selalu menyempatkan waktunya untuk beribadah.
Setelah itu syalman sudah merasa bahwa dirinya sudah mampu untuk menikahi syira
dan untuk menafkahinya. Suatu saat, syalman kembali berkunjung ke kliniknya
syira, dengan begitu syalman berbicara.
Syalman: “Assalamualaikum... Apa ada dokter syiranya?”
(ia berbicara pada suster yang berada di klinik tersebut).
Suster: “Tunggu yah mas, saya panggilkan dulu dokter
syira nya. silahkan duduk dulu.”
Suster: “Dok, itu ada tamu yang mencari dokter” dokter
syira pun beranjak dari tempat duduk nya dan menemui tamu tersebut.
Dokter syira: “Assalamu’alaikum… apa ada yang bisa
saya bantu?”
Syalman: “Wa’alaikumsalam…saya disini ingin berbicara
dengan anda dok, dokter masih tahu saya?”
Dokter Syira: “Saya masih ingat anda, anda adalah
pasien saya yang waktu itu mengalami luka yang lumayan parah dari tikaman
penjahat ya kan? dan nama mu Syalman kan?”
Syalman: “Ia dok, nama saya Syalman dan saya kesini
ingin menyampaikan sesuatu yang saya rasakan adalah perasaan saya terhadap bu
dokter, saya ingin ibu dokter menjadi pendaping hidup saya, sampai maut
memanggil saya.”
Dokter Syira pun kaget mendengar perkataan dari
Syalman pasien nya dulu yang mengalami luka tikaman yang cukup parah. Ia pun
langsung berkata dengan spontanya.
Dokter Syira: “Kamu harus mendatangi dulu kedua
orangtua ku karena aku tidak ingin pacaran, yang aku inginkan hanyalah Ta’aruf
.”
Syalman: “Oh begitu, sekarang kamu antar aku kerumah
orangtua mu.” (Syira pun langsung bergegas untuk mengantarnya ke rumah orang
tua nya).
Dokter Syira pun bertanya kepada Syalman, alasan
kenapa Syalman memilih dokter Syira untuk mendampingi hidup nya. Syalman pun
memberikan alasanya.
Syalman: “karena waktu kamu merawat aku, waktu aku
sakit memiliki pandangan yang berbeda dari orang lain, bahwa kamu bisa merawat
aku dan bisa menerima aku apa adanya, keadaan apapun yang aku miliki dengan
begitu aku sangat ingin menjadikan mu pendamping hidupku.”
Syira pun mendengarkan alasan apa yang Syalman
katakan, ia pun sangat percaya bahwa jodohnya ini adalah pemberian dari Allah
SWT. Ia pun mempertemukan Syalman pada
keluarganya dan keluarga Syira menyetujui apa yang Syalman katakan dan
mengadakan pertemuan antara keluarga dari Syalman dan Syira untuk mempersetujui
surat-surat yang harus di persetujui dan tanggal pernikahanya di tentukan. Dan
akhirnya, Syalman dan Syira pun menikah dan terjadilah cinta yang tak pernah
dirasakannya dan sekarang terasakan olehnya bahwa cinta itu tidak ada yang tahu
dari mana asalnya dan cinta itu tulus dari hati. (*)